Sabtu, 09 Juni 2012

Laporan Fekunditas


BAB I
PENDAHULUAN

1.1               Latar Belakang
Reproduksi adalah salah satu cara mahluk hidup mempertahankan kelangsungan hidupnya. Begitu juga dengan ikan, ikan merupakan salah satu mahluk hidup yang melakukan reproduksi untuk melestarikan/melangsungkan kehidupannya. Pada dasarnya, ikan bersifat ovivar (bertelur). Jadi ikan melakukan reproduksi dengan cara bertelur.
Perkembangan gonad pada ikan menjadi perhatian pada pengamatan biologi reproduksi ikan. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari  reproduksi ikan sebelum terjadinya pemijahan. Sebelum terjadinya pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme dalam tubuh dipergunakan untuk perkembangan gonad. Pada saat ini gonad semakin bertambah berat diikuti dengan semakin bertambah besar ukurannya termasuk diameter telurnya.
Penghitungan indeks kematangan gonad selain menggunakan perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh ikan, dapat juga dengan mengamati perkembangan garis tengah telur yang dikandungnya hasil dari pengendapan kuning telur selama proses vitellogenesis. Perkembangan gonad akan diikuti juga dengan semakin membesarnya pula garis tengah telur yang 62dikandung di dalamnya. Sebaran garis tengah telur pada tiap tingkat kematangan gonad akan mencerminkan pola pemijahan ikan tersebut.
1.2               Tujuan Praktikum
1.      Agar mahasiswa memahami dan mampu melakukan evaluasi dan perhitungan beberapa aaspek biologi reproduksi ikan.
2.      Agar mahasiswa mengetahui indeks kematangan gonad ikan Selar (Selaroides leptolepis)



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

         Fekunditas adalah jumlah telur yang telah matang dalam suatu ovarium sebelum dikeluarkan pada waktu memijah. Fekunditas yang seperti ini dinamakan fekunditas mutlak (fekunditas individu), sedangkan fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat dan panjang ikan (Effendie, 2002).
         Fekunditas ikan telah dipelajari bukan saja merupakan salah satu aspek dari natural history, tetapi sebenarnya ada hubungannya dengan studi dinamika populasi, sifat-sifat rasial, produksi dan persoalan stok-rekruitmen. Pengetahuan mengenai fekunditas merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting dalam biologi perikanan. Arti fekunditas secara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan. Jumlah telur yang dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi dengan generasi berikutnya, tetapi secara umum tidak ada hubungan yang jelas antara fekunditas dengan jumlah telur yang dihasilkan. Dalam hubungan ini tentu ada faktor-faktor lain yang memegang peranan penting dan sangat erat hubungannya dengan strategi reproduksi dalam rangka mempertahankan kehadiran spesies itu di alam. Fekunditas juga merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan dengan bermacam-macam kondisi terutama dengan respons terhadap makanan (Lesmana,2001).
               Pada umumnya fekunditas tertinggi didapatkan pada ikan-ikan yang telurnya bersifat relatif, kemudian jumlah sedang yaitu 1000 - 10.000 telur diproduksi oleh ikan yang meletakkan telurnya di dasar atau di atas vegetasi laut, sedangkan jumlah telur terkecil dihasilkan oleh ikan yang mengerami telurnya. Fekunditas tahunan sangat bergantung pada ukuran dan umur ikan serta pada kondisi nutrisinya (kimbal,1992).
                        Informasi mengenai besarnya fekunditas dari suatu spesies merupakan salah satu indikator untuk  menduga  besar potensi reproduksinya (Reproductive Potential). Mengenai hubungan panjang dan fekunditas beberapa jenis ikan menyimpulkan bahwa pada dasarnya bila data panjang dan fekunditas diplotkan dalam bentuk regresi, maka mempunyai kecenderungan slope yang sama yaitu hubungan positif. Namun terjadi variasi yang besar pula pada fekunditas persatuan ukurannya (effendi,2003).
                        Untuk spesies tertentu pada umur yang berbeda-beda memperlihatkan fekunditas yang bervariasi sehubungan dengan persediaan makanan tahunan. Pengaruh ini terjadi juga untuk individu yang berukuran sama dan dapat pula untuk populasi secara keseluruhan. Sebagian dari pengaruh tadi mempengaruhi telur dan persediaan telur (Effendi, 2003).
                        Mengenai hubungan panjang dan fekunditas beberapa jenis ikan menyimpulkan bahwa pada dasarnya bila data panjang dan fekunditas diplotkan dalam bentuk regresi, maka mempunyai kecenderungan slope yang sama yaitu hubungan positif. Namun terjadi variasi yang besar pula pada fekunditas persatuan ukurannya. Informasi mengenai besarnya fekunditas dari suatu spesies merupakan salah satu indikator untuk  menduga  besar potensi reproduksinya (Reproductive Potential) (Effendi, 2003).
                        Penerapan fekunditas relatif telah banyak dilakukan oleh beberapa orang peneliti. Fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat atau panjang. Fekunditas inipun sebenarnya mewakili fekunditas individu kalau tidak diperhatikan berat atau panjang ikan. Ada yang mengambil berat sebagai pembaginya dan ada pula yang mengambil panjang. Bahkan ada yang mengkombinasikan penggunaan fekunditas relatif yaitu ovari per satuan berat dengan panjang ikan. Namun baik fekunditas individu maupun fekunditas relatif tidak memperlihatkan kapasitas reproduksi dari populasi karena fekunditas individu tidak menunjukkan fekunditas populasi. Penggunaan fekunditas relatif dengan satuan berat lebih mendekati kepada kondisi ikan itu sendiri dari pada dengan panjang, lebih mencerminkan status ikan betina dan kualitas dari telur kalau berat yang dipakai tanpa berat alat-alat pencernaan makanannya (Suban,1984).





BAB III
METODELOGI PERCOBAAN

3.1               Waktu dan tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Mei 2012  pukul 10.00-13.00 WIB, yang bertempat di Laboratorium Fakultas Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

3.2               Alat dan Bahan
Alat  dan bahan yang digunakan pada praktikum  biologi reproduksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.2.1 Alat dan Bahan
No
Alat
Bahan
1
Timbangan digital 1 unit
Ikan selar (Selaroides leptolepis), sebanyak 3 ekor.
2
Timbangan biasa 1 unit

3
Alat tulis (pulpen, pensil, dll)

4
Buku panduan praktikum

5
Nampan


3.3               Cara Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum morfometrik adalah sebagai berikut :
1.      Diletakkan ikan sampel di dalam nampan, lalu ditimbang berat ikan dengan timbangan biasa.
2.      Dibedah perut ikan secara hati-hati dengan menggunakan gunting runcing dan tajam, dengan cara menusukkan gunting dari lobul anus kemudian mengarah kedepan sampai ujung operculum dan terus ke bawah. Lalu lipat bagian tubuh yang sudah digunting ke arah bawah.
3.      Dikeluarkan gonad (ovari) secara hati-hati, jangan sampai ada bagian gonad yang tertinggal.
4.      Ditimbang gonad dengan timbangan digital, lalu dicatat hasilnya.
5.      Dipotong masing-masing gonad menjadi 3 bagian (depan , tengah dan belakang).
6.      Diambil secara acak masing-masing bagian gonad (depan, tengah dan belakang), lalu timbang masing-masing bagian tersebut dan dicatat hasilnya.
7.      Diletakkan sub sampel gonad yang sudah di timbang ke dalam cawan petri dan belah dan keluarkan telur secara hati-hati (jangann sampai ada telur yang pecah atau rusak).
8.      Dihitung jumlah telur pada setiap sub sampel dengan menggunakan kaca pembesar.
9.      Dirata-ratakan hasil dari setiap sub sampel telur tersebut, dan catat hasilnya.

3.4    Analisa Data
Untuk menghitung fekunditas menggunakan rumus :

FT = N x WT/WS

Keterangan :
            FT = Fekunditas Total
               n = Jumlah total telur
            Wt = Berat total gonad seluruhnya (gonad awal)
            Ws = Berat sebagian gonad (rerata sub sampel gonad)








BAB IV
HASIL DAN PEMBASAN

4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Hasil Fekunditas Total
Rumus : Fekunditas total (FT) = n.(Wt/Ws)
Dimana n = jumlah telur yang diambil (1000)
            Wt = berat gonad total yang ditimbang (g)
            Ws = berat telur 1000 yang ditimbang (g)

Diketahui :    n = 1000 btitelur
Wt = 4 gr
Ws = 2 gr
Maka FT = n. (Wt/Ws)
FT = 1000. (4 gr / 2 gr)
FT = 2000 butir telur

4.1.2 HasilFekunditasRelatif
Rumus :Fekunditas total (FR) = (n. Wt/Ws)/ BW
Dimana n = jumlahtelur yang diambil (1000)
            Wt = berat gonad total yang ditimbang (g)
            Ws = berat telur 1000 yang ditimbang (g)
            BW = bobot tubuh ikan tanpa gonad (g)

Diketahui :     n = 1000 btitelur
Wt = 4 gr
Ws = 2 gr
BW = 500 gr
Maka FR = n. Wt/Ws)/ BW
FR = 2000/500 gr
FR = 4 butir/ gr ikan

            4.2 Pembahasan
Perkembangan gonad pada ikan menjadi perhatian pada pengamatan reproduksi ikan. Perkembangan gonad yang semakin matang merupakan bagian dari  reproduksi ikan sebelum terjadinya pemijahan. Sebelum terjadinya pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme dalam tubuh dipergunakan untuk perkembangan gonad. Pada saat ini gonad semakin bertambah berat diikuti dengan semakin bertambah besar ukurannya termasuk diameter telurnya. Berat gonad akan mencapai maksimum pada saat ikan akan berpijah, kemudian berat gonad akan menurun dengan cepat selama pemijahan berlangsung sampai selesai. Peningkatan ukuran gonad atau perkembangan ovarium disebabkan oleh perkembangan stadia oosit, pada saat ini terjadi perubahan morfologi yang mencirikan tahap stadianya. Pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat tubuh dan pertambahan pada jantan sebesar 5-10%. Pencatatan perubahan kematangan gonad dapat digunakan untuk mengetahui bilamana ikan akan memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah.
Gonad adalah organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin (gamet). Alat kelamin yang terdapat pada individu ikan disebut gonad. Gonad yang terdapat pada tubuh ikan jantan tersebut disebut testes yang berfungsi menghasilkan spermatozoa, sedangkan yang terdapat pada individu ikan betina disebut ovari berfungsi menghasilkan telur. Perkembangan gonad dipengaruhi oleh adanya perkembangan gamet yang diproduksi oleh gonad itu sendiri. Semakin matang gonad suatu individu ikan maka semakin besar bentuk dan berat gonad serta tubuh individu ikan.
Penentuan jenis kelamin ikan selar dengan memperlihatkan ciri seksual primer dengan membedah tubuh ikan tersebut. Setelah itu diamati ciri seksual sekunder dengan memperlihatkan bentuk tubuh pada organ pelengkap lainnya.
Gonad memiliki pembuluh darah yang berfungsi sebagai supply (penyedia) nutrisi. Testes pada ikan terdapat dalam rongga tubuh, bentuknya sangat tergantung pada rongga tubuh yang tersedia tetapi umumnya berbentuk panjang, jumlahnya sepasang dan tergantung di sepanjang mesenteries pada rongga atas bagian tubuh. Posisinya persis di bawah tulang punggung di samping gelembung udara. Warna bervariasi mulai dari transparan sampai putih susu. Ovari pada ikan terdapat dalam tubuh, bentuknya juga tergantung pada rongga tubuh. Namun umumnya memanjang, jumlahnya sepasang dan menggantung kepada mesenteries (mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal serta di samping gelembung udara. Warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai kuning emas dan keabu-abuan.

Fekunditas sering dihubungkan dengan panjang dari pada dengan berat, karena panjang penyusutannya relatif kecil sekali tidak seperti berat yang dapat berkurang dengan mudah. Fekunditas adalah jumlah telur ikan dihasilkan selama hidupnya. Fekunditas mutlak sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati kondisi ikan itu dari pada panjang. Fekunditas dengan berat adalah memiliki hubungan linier yaitu E = a + b W. Hubungan fekunditas dengan berat memiliki kesulitan. Karena berat mudah berubah pada waktu pemijahan. Jika fekunditas secar matematis dikorelasikan dengan berat total termasuk berat gonad akan menimbulkan kesukaran atau kesulitan dalam statistik. Sebab telur akan masuk dalam jumlah besar dan ikan yang sebenamya berfekunditas kecil. Juga akan kesulitan akan sama apabila fekunditas dihubungkaan dengan faktor kondisi.

BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
·           Gonad adalah organ reproduksi yang berfungsi menghasilkan sel kelamin (gamet).
·           Penentuan jenis kelamin ikan Tongkol dengan memperlihatkan ciri seksual primer dengan membedah tubuh ikan tersebut.
·           Dalam praktikum ini hanya fekunditas total dan fekunditas relative saja yang dihitung.


5.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah agar pada saat praktikum asisten ada baiknya berada didekat praktikan agar terjalin komunikasi yang baik.




DAFTAR PUSTAKA
Effendi, 2003. Metode pengukuran kualitas air, IPB. Bogor.

Kimbal, 1992. Biologi Dasar. Erlangga. Jakarta

Lesmana. D., 2001. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rumimohtarto K., 1999. Biologi Laut. Lippi. Jakarta.

Suban, 1984. Kehidupan di Dalam Air. Tira Pustaka. Jakarta.